Sungguh luarbiasa pesan dan jawaban yang aku dapat hari ini...sehingga tanpa sadar mata ini mulai berkaca-kaca...(ini asli bukan lebay lho..) SUBHANALLAH...ALHAMDULILLAH berkali-kali kalimat ini yang terlintas dalam hati dan pikiranku. Seluruh sendi seperti lemas, tiba-tiba aku merasa begitu kecil dan munafik sekali. Betapa selama ini aku telah membohongi diri sendiri..Ya Rabb..ampuni hamba atas keterbatasan akal fikiran ini.
Apa sebenarnya pesan dan jawaban yang aku maksud ini??? pesan itu adalah tentang BERSYUKUR...jujur saja aku sudah sering menuliskannya, membaca dan mengucapkannya. Dan, sampai sesaat sebelum aku mendapat pesan serta jawaban ini, egoku masih merasa aku telah berusaha semampuku untuk menunjukkan rasa syukur ini...Tapi, pagi ini semuanya mentah..aku seperti dikuliti, benar-benar merasa sebagai hamba yang kecil.
Beberapa waktu yang lalu aku beberapa kali mempelajari sebuah presuposisi atau anggapan dalam ranah keilmuan NLP (Neuro Linguistic Programming) yang bunyinya: PIKIRAN dan TUBUH manusia itu saling TERKAIT dan MEMPENGARUHI satu sama lain. Artinya, apa yang pikiran kita pikirkan akan dimanifestasikan atau direspon oleh tubuh kita, begitu juga sebaliknya.
Lalu apa hubungannya dengan bersyukur seperti kalimat di atas. Hikmah, pesan dan jawaban yang aku dapat pagi ini adalah bersyukur yang aku lakukan baru sebatas ada dalam pikiran dan belum termanifestasi secara menyeluruh dalam setiap tindakan (tubuh), dan sebaliknya bahkan menurut aku paling parah adalah apa yang ku lakukan atau tindakan ku masih jauh dari bersyukur itu. Bersyukur seyogyanya adalah memuliakan Allah SWT, sebagai bentuk terimakasih kita atas apa yang kita terima di dunia ini. Memuliakan berarti mengikuti serta mematuhi apa yang sudah Allah sampaikan dalam Alqur'an, dengan kata lain melakukan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Sekarang, aku mengukur seberapa sering dan berapa besar prosentasenya seluruh tubuh ini bersyukur memuliakan Allah SWT. Amal apa saja yang kita kerjakan sebagai wujud rasa syukur kita atas segala nikmat tak terhingga ini. Allahuakbar...dan aku sampai pada sebuah kesimpulan bahwa diriku masih terlalu banyak mendustakan nikmat Allah dengan tidak bersyukur. Ternyata bersyukur melalui tindakan masih sangat kurang aku lakukan, dan pastinya rasa syukur ini belum bersinergi dengan baik. Dari sini, jawaban mengapa pikiran ini terkadang masih risau dengan persoalan hidup, masih gelisah ketika tidak punya uang, diri ini kebingungan mesti berbuat apa selanjutnya, dan lain sebagainya. Dimana sebenarnya dari kebanyakan yang ku risaukan adalah hal-hal yang saat ini sudah aku terima atau jalani. Semua terjadi karena nikmat yang saat ini saja belum bisa kita syukuri sepenuhnya. Padahal jelas-jelas Allah SWT berfirman.."bersyukurlah niscaya akan aku tambahkan nikmat-Ku.."
Selarasnya pikiran dan tindakan (tubuh) adalah faktor yang cukup penting untuk memperoleh kehidupan yang baik seperti keinginan kita. Kita ingin bahagia, maka pikiran dan sikap atau tindakan kita juga harus mencerminkan orang yang bahagia.
Ya Rabb...
Engkau adalah cahaya atas cahaya
Dalam setiap dimensi hidup ini,
tidak mungkin luput dari pengamatan-Mu
Begitu pula hamba yang berdosa
Namun hamba yakin...
jika Engkau berkehendak maka terjadi dan menjadi
seperti bergantinya siang dengan malam..
Jika Engkau meridhoi kepahaman dalam diri ini
maka izinkan hamba memaknai
setiap kejadian sebagai tahapan
untuk kembali kepada fitrah-MU
Maka....
Jernihkan Pikiranku
agar hamba dapat membaca dan mencerna
setiap pesan atas apa yang aku lihat, dengar dan rasakan.
Bersihkanlah Hatiku
agar diri ini dapat menerima cahaya tuntunan-Mu
sehingga menjadi pribadi yang Engkau fitrahkan
Mudahkanlah Langkahku
agar hamba bisa menjadikan pesan itu sebuah sikap dan tindakan
untuk senantiasa bersyukur dan memuliakan-Mu
Ya Rabb...semoga Pikiran, Hati dan Tindakan hamba
senantiasa selaras dan saling menguatkan
dalam mensyukuri kebesaran-MU....
Semarang, 12 Januari 2010
Dani Putra
aikoglobal.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar